Pages

Sabtu, 18 Disember 2010

mengisi waktu lapang

ble tibe hari2 minggu ni msti terpikir mcm2 dlm otak....nk sanela sinila, nak wat tula nila....tpi ble hujan sume bende xjdi....sume cancel....so terpaksela guna plan B.....hahha...almaklumla dah hujan, gelap n sjuk plak 2....nk djadikan cerita terbitlah satu hukum baru yg dinamakan sleep law iaitu

raining + gelap +- sejuk = zzzzz

hahaha.......

tetapi aku ni xreti sangat nk tdo siang2 ni....so, aku dah xtaw nk wat pe...aku membelek2 gambar2 yang ade dlm external harddisk n computer aku n terjumpela 1 gambar....

then, aku terpikir. "ape aku nk wat ngn gmbo ni ekh??"

last2 aku pon bkk adobe photoshop lightroom aku men tuka2 kaler....sonok gak ea....hahaha

then aku rse gmbo ni aku nk tambah2 cketla...aku g kat adobe photoshop cs4 plak...edit mne2 yang patut...n hasilnya  adalah.........


                                                                
                                           original                                                                 edit       


sory r cz edit xbape lawa....tpi aku sdg cuba utk bljr tuk kedua2 adobe ni...n kepada tuan nyer gambar sory ea...


*this girls name Nursahliza binti Muhamat Yain
  place at st petersburg,russia....          

pls leave comment....hehehe

-wassalam-
               
                                                                                                                            

Jumaat, 17 Disember 2010

minggu exam...

sekarang student2 itp ypj sedang sibuk mengulang kaji pelajaran bg peperiksaan pada sem ni....
mcm2 keadaan berlaku pada dorg...antaranya:


  • buat nota utk peperiksaan esok..(pelikkan tpi ni la student mane2 wat)hahaha
  • stdy group tpi rata2 bkn lebih kepada stdy group tpi berborak...
  • stdy smp lewat pagi(cz byk ag xstdy......)
  • n byk lagila...ni j yg sye mampu...
tpi bebudak LANDAK KAWAN ni len mcm sket...study mmg r study tpi ble dah pening dorg + aku skli men PES 2011(Pro Evolution Soccer 2011)....ni yang  paling unik bebudk LANDAK KAWAN ni...dorg rileks, cool, n last2 ble kuo results sempoi...ade yg dekan...ala bg dorg setakat 3.00 2 pjm mate j...hahaha...
tpi aape2 hal kite jgn lupe Yang Maha Esa....DIA lah tempat kite meminta pertolongan.....

last skli aku doakan bebudak LANDAK KAWAN n all student yg exam semoga berjaya....

~amin~

wassalam........

Khamis, 16 Disember 2010

Keutamaan Puasa di Hari Asyura (10 Muharram)

Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
[Di dalam kitab beliau Riyadhus Shalihin, Al-Imam An-Nawawi -rahimahullah- membawakan tiga buah hadits yang berkenaan dengan puasa sunnah pada bulan Muharram, yaitu puasa hari Asyura / Asyuro (10 Muharram) dan Tasu’a (9 Muharram)]
Hadits yang Pertama
عن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم صام يوم عاشوراء وأمر بصيامه. مُتَّفّقٌ عَلَيهِ
Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma-, “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya”. (Muttafaqun ‘Alaihi).
Hadits yang Kedua
عن أبي قتادة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم سئل عن صيام يوم عاشوراء فقال: ((يكفر السنة الماضية)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. (HR. Muslim)
Hadits yang Ketiga
وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma- beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari ‘Asyura, beliau menjawab, ‘Menghapuskan dosa setahun yang lalu’, ini pahalanya lebih sedikit daripada puasa Arafah (yakni menghapuskan dosa setahun sebelum serta sesudahnya –pent). Bersamaan dengan hal tersebut, selayaknya seorang berpuasa ‘Asyura (10 Muharram) disertai dengan (sebelumnya, ed.) Tasu’a (9 Muharram). Hal ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada yang kesembilan’, maksudnya berpuasa pula pada hari Tasu’a.
Penjelasan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk berpuasa pada hari sebelum maupun setelah ‘Asyura [1] dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi karena hari ‘Asyura –yaitu 10 Muharram- adalah hari di mana Allah selamatkan Musa dan kaumnya, dan menenggelamkan Fir’aun dan para pengikutnya. Dahulu orang-orang Yahudi berpuasa pada hari tersebut sebagai syukur mereka kepada Allah atas nikmat yang agung tersebut. Allah telah memenangkan tentara-tentaranya dan mengalahkan tentara-tentara syaithan, menyelamatkan Musa dan kaumnya serta membinasakan Fir’aun dan para pengikutnya. Ini merupakan nikmat yang besar.
Oleh karena itu, setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tinggal di Madinah, beliau melihat bahwa orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura [2]. Beliau pun bertanya kepada mereka tentang hal tersebut. Maka orang-orang Yahudi tersebut menjawab, “Hari ini adalah hari di mana Allah telah menyelamatkan Musa dan kaumnya, serta celakanya Fir’aun serta pengikutnya. Maka dari itu kami berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”.
Kenapa Rasulullah mengucapkan hal tersebut? Karena Nabi dan orang–orang yang bersama beliau adalah orang-orang yang lebih berhak terhadap para nabi yang terdahulu. Allah berfirman,
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya orang yang paling berhak dengan Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman, dan Allah-lah pelindung semua orang-orang yang beriman”. (Ali Imran: 68)
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling berhak terhadap Nabi Musa daripada orang-orang Yahudi tersebut, dikarenakan mereka kafir terhadap Nabi Musa, Nabi Isa dan Muhammad. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan manusia untuk berpuasa pula pada hari tersebut. Beliau juga memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari ‘Asyura, dengan berpuasa pada hari kesembilan atau hari kesebelas beriringan dengan puasa pada hari kesepuluh (’Asyura), atau ketiga-tiganya. [3]
Oleh karena itu sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim dan yang selain beliau menyebutkan bahwa puasa ‘Asyura terbagi menjadi tiga keadaan:
1. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan Tasu’ah (9 Muharram), ini yang paling afdhal.
2. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan tanggal 11 Muharram, ini kurang pahalanya daripada yang pertama. [4]
3. Berpuasa pada hari ‘Asyura saja, sebagian ulama memakruhkannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi, namun sebagian ulama yang lain memberi keringanan (tidak menganggapnya makhruh). [5]
Wallahu a’lam bish shawab.
(Sumber: Syarh Riyadhis Shalihin karya Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin terbitan Darus Salam – Mesir, diterjemahkan Abu Umar Urwah Al-Bankawy, muraja’ah dan catatan kaki: Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad Rifai)
CATATAN KAKI:
[1] Adapun hadits yang menyebutkan perintah untuk berpuasa setelahnya (11 Asyura’) adalah dha’if (lemah). Hadits tersebut berbunyi:
صوموا يوم عاشوراء و خالفوا فيه اليهود صوموا قبله يوما و بعده يوما . -
“Puasalah kalian hari ‘Asyura dan selisihilah orang-orang yahudi padanya (maka) puasalah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya. (HR. Ahmad dan Al Baihaqy. Didhaifkan oleh As Syaikh Al-Albany di Dha’iful Jami’ hadits no. 3506)
Dan berkata As Syaikh Al Albany – Rahimahullah- di Silsilah Ad Dha’ifah Wal Maudhu’ah IX/288 No. Hadits 4297: Penyebutan sehari setelahnya (hari ke sebelas. pent) adalah mungkar, menyelisihi hadits Ibnu Abbas yang shahih dengan lafadz:
“لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع” .
“Jika aku hidup sampai tahun depan tentu aku akan puasa hari kesembilan”
Lihat juga kitab Zaadul Ma’ad 2/66 cet. Muassasah Ar-Risalah Th. 1423 H. dengan tahqiq Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arna’uth.
لئن بقيت لآمرن بصيام يوم قبله أو يوم بعده . يوم عاشوراء) .-
“Kalau aku masih hidup niscaya aku perintahkan puasa sehari sebelumnya (hari Asyura) atau sehari sesudahnya” ((HR. Al Baihaqy, Berkata Al Albany di As-Silsilah Ad-Dha’ifah Wal Maudhu’ah IX/288 No. Hadits 4297: Ini adalah hadits mungkar dengan lafadz lengkap tersebut.))
[2] Padanya terdapat dalil yang menunjukkan bahwa penetapan waktu pada umat terdahulu pun menggunakan bulan-bulan qamariyyah (Muharram s/d Dzulhijjah, Pent.) bukan dengan bulan-bulan ala Eropa (Jan s/d Des). Karena Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa hari ke sepuluh dari Muharram adalah hari di mana Allah membinasakan Fir’aun dan pengikutnya dan menyelamatkan Musa dan pengikutnya. (Syarhul Mumthi’ VI.)
[3] Untuk puasa di hari kesebelas haditsnya adalah dha’if (lihat no. 1) maka – Wallaahu a’lam – cukup puasa hari ke 9 bersama hari ke 10 (ini yang afdhal) atau ke 10 saja.
Asy-Syaikh Salim Bin Ied Al Hilaly mengatakan bahwa, “Sebagian ahlu ilmu berpendapat bahwa menyelisihi orang Yahudi terjadi dengan puasa sebelumnya atau sesudahnya. Mereka berdalil dengan hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam,
صوموا يوم عاشوراء و خالفوا فيه اليهود صوموا قبله يوما أو بعده يوما .
“Puasalah kalian hari ‘Asyura dan selisihilah orang-orang Yahudi padanya (maka) puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya”.
Ini adalah pendapat yang lemah, karena bersandar dengan hadits yang lemah tersebut yang pada sanadnya terdapat Ibnu Abi Laila dan ia adalah jelek hafalannya.” (Bahjatun Nadhirin Syarah Riyadhus Shalihin II/385. cet. IV. Th. 1423 H Dar Ibnu Jauzi)
[4] (lihat no. 3)
[5] Asy-Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,
والراجح أنه لا يكره إفراد عاشوراء.
Dan yang rajih adalah bahwa tidak dimakruhkan berpuasa ‘Asyura saja. (Syarhul Mumthi’ VI)

*betapa besarnya pahala bg yang berpuasa pada 9 dan 10 muharam....

tag3-bosan

~xde keje~

1. adakah anda rasa anda hot?
x cz td bru kne hjn...hhaaha

2. update wallpaper yang anda guna sekarang.
nth...



3. cerita about this picture.
xpt tgk gmbr cz intrnt lmbp...

4. kali terakhir makan pizza.
lupe r...tpi lepas masihi r...

5. Lagu terakhir yang anda dengar.
juara lagu


6. Apa yang anda buat selain selesaikan tag ni?
tdo kot

7. selain nama sendiri, anda dipanggil dengan nama apa? 
law ank no 2 msti r angah kn...law mmber ade pggl we n wan n ade org 2 pgl awk(xrmntik lgsg)

Rabu, 8 Disember 2010

Amalan ahli syurga


  • 1.       Taubat
  • 2.       Menuntut ilmu
  • 3.       Sentiasa mengingati allah
  • 4.       Berbuat makruf
  • 5.       Berdakwah kepada allah
  • 6.       Mengajak makruf dan mencegah munkar
  • 7.       Membaca al-quran
  • 8.       Mempelajari al-quran dan mengajarkannya
  • 9.       Menyebarkan salam
  • 10.   Mencintai kerana Allah
  • 11.   Memperbanyakkan doa dikala sujud terakhir
  • 12.   Membantu membayakan hutang
  • 13.   Menutup aib orang lain
  • 14.   Menyambung tali silaturrahim
  • 15.   Berakhlak baik
  • 16.   Jujur
  • 17.   Menahan marah
  • 18.   Membaca doa penutup majlis
  • 19.   Sabar
  • 20.   Berbakti kepada ibubapa
  • 21.   Membantu janda dan orang miskin
  • 22.   Membantu anak yatim
  • 23.   Berwuduk
  • 24.   Membaca shahadat selepas wuduk
  • 25.   Berdoa selepas azan
  • 26.   Membangun masjid
  • 27.   Bersiwak
  • 28.   Berjalan ke masjid
  • 29.   Solat lima waktu
  • 30.   Solat subuh dan asar berjemaah
  • 31.   Solat jumaat
  • 32.   Saat dikabulkan doa pada hari jumaat
  • 33.   Mengiringi solat fardhu dengan solat sunat rawatib
  • 34.   Solat 2 rakaat setelah melakukan dosa
  • 35.   Solat malam
  • 36.   Solat dhuha
  • 37.   Selawat kepada nabi
  • 38.   Puasa
  • 39.   Puasa 3 hari setiap bulan
  • 40.   Puasa 6 hari pada bulan syawal
  • 41.   Puasa arafah
  • 42.   Puasa asyura
  • 43.   Member hidangan berbuka bagi orang yg berpuasa
  • 44.   solat malam lailatulqadar
  • 45.   Sedekah
  • 46.   Haji dan umrah
  • 47.   Beramal soleh pada 19 haribulan zulhijjah
  • 48.   Jihad dijalan allah
  • 49.   Infak dijalan alllah
  • 50.   Menyembahyangkan mayat dan mengiringi jenazah
  • 51.   Menjaga lidah dan kemaluan
  • 52.   Keutamaan mengucapkan laa ilaahaillallah dan subhanallah wabihamdih
  • 53.   Keutamaan mengucapkan subhanallah wabihamdih
  • 54.   Menyingkirkan gangguan dari jalan
  • 55.   Mendidik dan melindungi anak perempuan
  • 56.   Berbuat baik kepada haiwan
  • 57.   Meninggalkan perpecahan
  • 58.   Mengunjungi saudara-saudara seiman
  • 59.   Mentaati suami
  • 60.   Tidak meminta-minta

Selasa, 16 November 2010

mari kita renungkan seketika....


AYAH,TARIK TANGAN SAYA NI,KAKI SAYA TERLEKAT..

Hairan saya melihat beberapa orang kampung berkumpul di kedai pada tengah hari itu.

I September 1994.

Serius mereka berbual hingga dahi berkerut-kerut.
Lepas seorang bercerita yang lain menggeleng - gelengkan kepala.
Pasti ada sesuatu yang ‘besar’ sedang mereka bincangkan,
kata saya di dalam hati.
Setelah injin motosikal di matikan, saya berjalan ke arah mereka.

” Bincang apa tu ?
Serius aku tengok,” saya menyapa.

” Haaa… Din, kau tak pergi tengok budak perempuan tak boleh keluar dari kubur emak dia ?”
kata Jaimi, kawan saya.

” Budak perempuan ?
Tak boleh keluar dari kubur ?
Aku tak fahamlah,” jawab saya.


Memang saya tak faham kerana lain benar apa yang mereka katakan itu.

” Macam ni,” kata Jaimi, lalu menyambung, ”
di kubur kat kampung Batu 10 tu,
ada seorang budak perempuan tolong kebumikan emak dia,
tapi lepas itu dia pula yang tak boleh keluar dari kubur tu.
Sekarang ni orang tengah nak keluarkan dia… tapi belum boleh lagi “.

” Kenapa jadi macam tu ? ”
saya bertanya supaya Jaimi bercerita lebih mendalam.
Patutlah serius sangat mereka berbual..
Jaimi memulakan ceritanya...
Kata beliau, memandangkan semalam adalah hari kelepasan semperna Hari Kebangsaan,
budak perempuan berumur belasan tahun itu meminta wang daripada ibunya untuk keluar bersama kawan-kawan ke Bandar Sandakan.
Bagaimana pun,
ibunya yang sudah berusia dan sakit pula enggan memberikannya wang.

” Bukannya banyak, RM 20 aja mak !” gadis itu membentak.

” Mana emak ada duit. Mintak dengan bapa kamu,” jawab ibunya, perlahan.

Sambil itu dia mengurut kakinya yang sengal.
Sudah bertahun-tahun dia mengidap darah tinggi,
lemah jantung dan kencing manis.

” Maaak… kawan-kawan semuanya keluar.
Saya pun nak jalan jugak,” kata gadis itu.

” Yalah, mak tau… tapi mak tak ada duit,” balas ibunya.

” RM 20 aja !” si gadis berkata.

” Tak ada ,” jawab ibunya.

” Emak memang kedekut !” si gadis mula mengeluarkan kata-kata keras.

” Bukan macam tu ta…” belum pun habis ibunya menerangkan,
gadis tersebut menyanggah, katanya,

” Ahhh… sudahlah emak ! Saya tak mau dengar ! ”

” Kalau emak ada du… ” ibunya menyambung ,
tapi belum pun habis kata-katanya,
si gadis memintas lagi,

katanya ; ” kalau abang, boleh, tapi kalau saya minta duit, mesti tak ada !”

Serentak dengan itu, gadis tersebut menyepak ibunya dan menolaknya ke pintu.
Si ibu jatuh ke lantai .

” Saida.. Sai.. dddaaa..” katanya perlahan sambil mengurut dada.
Wajahnya berkerut menahan sakit.
Gadis tersebut tidak menghiraukan ibunya yang terkulai di lantai.
Dia sebaliknya masuk ke bilik dan berkurung tanda protes.
Di dalam bilik, di balingnya bantal dan selimut ke dinding.
Dan Sementara diluar, suasana sunyi sepi.
Hampir sejam kemudian, barulah gadis tersebut keluar.
Alangkah terkejutnya dia kerana ibunya tidak bergerak lagi.
Bila di pegang ke pergelangan tangan dan bawah leher , tidak ada lagi nadi berdenyut.

Si gadis panik.
Dia meraung dan menangis memanggil ibunya, tapi tidak bersahut.
Meraung si gadis melihat mayat ibunya itu.
Melaui jiran-jiran, kematian wanita itu di beritahu kepada bapa gadis yang bekerja di luar.

Jaimi menyambung ceritanya ;
” Mak cik tu di bawa ke kubur pukul 12.30 tadi.

Pada mulanya tak ada apa-apa yang pelik,
tapi bila mayatnya nak di masukkan ke dalam kubur,
ia jadi berat sampai dekat 10 orang pun tak terdaya nak masukkannya ke dalam kubur.
Suaminya sendiri pun tak dapat Bantu.

” Tapi bila budak perempuan tu tolong,
mayat ibunya serta-merta jadi ringan.
Dia seorang pun boleh angkat dan letak mayat ibunya di tepi kubur.”

Kemudian gadis berkenaan masuk ke dalam kubur untuk menyambut jenazah ibunya.
Sekali lagi beramai-ramai penduduk kampung mengangkat mayat tersebut dan menyerahkannya kepada gadis berkenaan.

Tanpa bersusah payah, gadis itu memasukkan mayat ibunya ke dalam lahad.
Namun apabila dia hendak memanjat keluar dari kubur tersebut,
tiba-tiba kakinya tidak boleh di angkat .
Ia seperti di paku ke tanah.
Si gadis mula cemas.

” Kenapa ni ayah ?” kata si gadis.

Wajahnya serta-merta pucat lesi.

” Apa pasal,” Si ayah bertanya.

” Kaki Saida ni.. tak boleh angkat !” balas si gadis yang kian cemas.
Orang ramai yang berada di sekeliling kubur mula riuh.
Seorang demi seorang menjenguk untuk melihat apa yang sedang berlaku.


” Ayah, tarik tangan saya ni.
Kaki saya terlekat… tak boleh nak naik,” gadis tersebut menghulurkan tangan ke arah bapanya.

Si bapa menarik tangan anaknya itu, tetapi gagal.
Kaki gadis tersebut melekat kuat ke tanah.
Beberapa orang lagi di panggil untuk menariknya keluar, juga tidak berhasil.

” Ayah… kenapa ni ?? !!

Tolonglah Saida , ayah..” si gadis memandang ayah dan
adik-beradiknya yang bertinggung di pinggir kubur.
Semakin ramai orang berpusu ke pinggir kubur.
Mereka cuba menariknya beramai-ramai namun sudah ketentuan Allah,
kaki si gadis tetap terpasak di tanah.
Tangisannya bertambah kuat.

” Tolong saya ayah, tolong saya…
kenapa jadi macam ni ayah?”
kata si gadis sambil meratap.

” Itulah, kamu yang buat emak sampai dia meninggal .
Sekarang ayah pun tak tau nak buat macam mana,”
jawab si ayah selepas gagal mengeluarkan anaknya itu.

Dia menarik lagi tangan gadis yang berada di dalam kubur tapi tidak berganjak walau seinci pun. Kakinya tetap terpahat ke tanah.

” Emak… ampunkan Saida emak, ampunkan Saida…” gadis itu menangis .
Sambil itu di peluk dan di cium jenazah.
Air matanya sudah tidak boleh di empang lagi.

” Maafkan Saida emak,
maafkan , Saida bersalah, Saida menyesal…
Saida menyesal..
Ampunkan Saida emak,” dia menangis lagi sambil memeluk jenazah ibunya yang telah kaku.

Kemudian gadis itu menghulurkan lagi tangannya supaya boleh ditarik keluar.
Beramai-ramai tangannya supaya boleh di tarik keluar.
Beramai-ramai orang cuba mengeluarkannya namun kecewa.

Apabila terlalu lama mencuba tetapi gagal,
imam membuat keputusan bahawa kubur tersebut perlu dikambus.


” Kita kambus sedikit saja,
sampai mayat ibunya tak dapat di lihat lagi.
Kita tak boleh biarkan mayatnya macam tu aja…
kalau hujan macam mana ? ” kata imam kepada bapa gadis berkenaan.

” Habis anak saya ?” tanya si bapa.

” Kita akan terus cuba tarik dia keluar.
Kita buat dua-dua sekali,
mayat isteri awak di sempurnakan,
anak awak kita selamatkan,” balas imam.

Lelaki berkenaan bersetuju.
Lalu seperti yang di putuskan,
upacara pengebumian terpaksa di teruskan sehingga selesai, termasuk talkinnya.
Bagaimana pun kubur di kambus separas lutut gadis saja,
cukup untuk menimbus keseluruhan jenazah ibunya.
Yang menyedihkan , ketika itu si gadis masih di dalam kubur.
Bila talking di baca, dia menangis dan meraung kesedihan.
Sambil itu dia meminta ampun kepada ibunya dengan linangan air mata.
Selesai upacara itu, orang ramai berusaha lagi menariknya keluar.
Tapi tidak berhasil.

” Bila dah lama sangat, aku balik kejap untuk makan.
Dah lapar sangat.
Lepas itulah aku singgah ke kedai ni.
Lepas ni aku nak ke kubur lagi.
Nak tengok apa yang terjadi,” kata Jaimi.

” Aku pun nak pergilah,” kata saya.
Lalu kami semua menunggang motosikal masing-masing menuju ke kubur.
Kami lihat orang ramai sudah berpusu-pusu di sana.
Beberapa buah kereta polis juga kelihatan di situ.
Saya terus berjalan pantas menuju kubur yang di maksudkan dan
berusaha menyusup ke celah-celah orang ramai yang sedang bersesak-sesak.

Setelah penat berusaha,
akhirnya saya berjaya sampai ke barisan paling hadapan.
Malangnya saya tidak dapat melihat gadis tersebut kerana di depan kami telah di buat kepungan tali. Kubur itu pula beberapa puluh meter daripada kami dan
terlindung oleh kubur serta pokok-pokok rimbun.
Di dalam kepungan itu, anggota-anggota polis berkawal dengan senjata masing-masing.

Nasib saya memang baik hari itu.
Dua tiga orang daripada polis berkenaan adalah kenalan saya.

” Pssstt… Raie… Raie.. Psstt,” saya memanggil ,
Raie yang perasan saya memanggilnya mengangkat tangan.

” Boleh aku tengok budak tu ?” saya bertanya sebaik saja dia datang ke arah saya.

” Mana boleh .
Keluarga dia aja yang boleh,” jawabnya perlahan-lahan seperti berbisik.

Sambil itu dia menjeling ke kiri dan kanan khuatir ada orang yang tahu.

” Sekejap aja.
Bolehlah…”saya memujuk.

Alhamdulillah, setelah puas di pujuk dia mengalah.
Tanpa berlengah, saya mengusup perlahan-lahan dan
berjalan beriringan dengan Raie seolah-olah tidak melakukan apa-apa kesalahan.
Namun demikian dada saya berdebar kencang.
Pertama ,risau, takut di halau keluar.
Kedua ; tidak sabar hendak melihat apa yang sedang berlaku kepada gadis berkenaan.

Selepas meredah kubur-kubur yang bertebaran,
akhirnya saya sampai ke pusara yang di maksudkan.
Di pinggir kubur itu berdiri dua tiga orang polis memerhatikan kedatangan saya.

Raie mendekati mereka dan berbisik-bisik.
Mungkin dia merayu supaya saya tidak di halau.
Alhamdulillah, saya lihat seorang polis yang berpangkat mengangguk-angguk.
Raie terus memanggil saya lalu memuncungkan bibirnya ke arah sebuah kubur.

Bila di jenguk kedalam , dada saya serta-merta terasa sebak.
Saya lihat gadis berkenaan sedang duduk di atas tanah kubur sambil menangis teresak-esak. Sebentar kemudian dia memegang tanah berhampiran lahad dan merintih ;
“Emak… ampunkanlah Saida, Saida sedar,
saida derhaka pada emak, Saida menyesal, Saida menyesal..”

Selepas mengesat air jernih yang terus berjejeran daripada mata yang bengkak,
gadis tersebut menangis lagi memohon keampunan daripada arwah ibunya.
” Emak… lepaskanlah kaki saya ni.
Ampunkan saya, lepaskan saya,”
Di tarik-tariknya kaki yang melekat di tanah namun tidak berhasil juga.

Saya lihat bapa dan adik-beradiknya menangis, di pinggir kubur.
Nyata mereka sendiri tidak tahu apa lagi yang hendak di buat untuk menyelamatkan gadis berkenaan.

” Sudahlah tu Saida… makanlah sikit nak ,”
rayu bapanya sambil menghulurkan sepinggan nasi juga segelas air.

Si gadis tersebut langsung tidak mengendahkan.
Malah memandang ke atas pun tidak.
Dia sebaliknya terus meratap meminta ampun daripada arwah ibunya.

Hampir menitis air mata saya melihat Saida .
Tidak saya sangka, cerita datuk dan nenek tentang anak derhaka kini berlaku di depan mata.

Begitu besar kekuasaan Allah.
Memang betullah kata para alim ulama, dosa menderhakai ibi bapa akan di balas ‘tunai’.

Malangnya saya tidak dapat lama di sana.
Cuma 10 - 15 minit saja kerana Raie memberitahu,
pegawainya mahu saya berbuat demikian.
Mahu tidak mahu , terpaksalah saya meninggalkan kubur tersebut.
Sambil berjalan kedengaran lagi Saida menangis dan meratap
” Ampunkan saya emak,
ampunkan saya saya, Ya Allah,
lepaskanlah kaki ku ini, aku bertaubat, aku insaf…”

Lantas saya menoleh buat kali terakhir.
Saya lihat bapa Saida dan adik beradiknya sedang menarik tangan gadis itu untuk di bawa keluar,
tapi seperti tadi, tidak berhasil.
Seorang polis saya lihat mengesatkan air matanya.

Semakin lama semakin ramai orang berhimpun mengelilingi perkuburan itu.
Beberapa kereta polis datang dan anggotanya berkawal di dalam
kepungan lengkap dengan senjata masing-masing.
Wartawan dan jurugambar berkerumun datang untuk
membuat liputan tetapi tidak di benarkan .
Mereka merayu bermacam-macam cara,
namun demi kebaikan keluarga gadis , permintaan itu terpaksa di tolak.

Matahari kian terbenam,
akhirnya tenggelam dan malam merangkak tiba.
Saida masih begitu.
Kaki terlekat di dalam kubur ibunya sementara dia tidak henti-henti meratap meminta keampunan. Saya pulang ke rumah dan malam itu tidak dapat melelapkan mata.
Suara tangisannya yang saya terngiang-ngiang di telinga.

Saya di beritahu ,sejak siang, tidak ada secebis makanan
mahupun minuman masuk ke tekaknya. Seleranya sudah mati.
Bapa dan adik beradiknya masih tetap di sisi kubur membaca al-Quran, Yassin dan berdoa.
Namun telah di sebutkan Allah,
menderhaka terhadap ibu bapa adalah dosa yang sangat besar.
Saida tetap tidak dapat di keluarkan.

Embun mula menitis.
Saida kesejukan pula.
Dengan selimut yang di beri oleh bapanya dia berkelubung.
Namun dia tidak dapat tidur.
Saida menangis dan merayu kepada Allah supaya mengampunkan dosanya.
Begitulah yang berlaku keesokannya.
Orang ramai pula tidak susut mengerumuni perkuburan itu.
Walaupun tidak dapat melihat gadis berkenaan tapi mereka
puas jika dapat bersesak-sesak dan mendengar orang-orang bercerita.
  
Setelah empat atau lima hari terperangkap, akhirnya Saida meninggal dunia.
Mungkin kerana terlalu lemah dan tidak tahan di bakar
kepanasan matahari pada waktu siang dan kesejukan di malam hari.
Mungkin juga kerana tidak makan dan minum.
Atau mungkin juga kerana terlalu sedih sangat dengan apa yang di lakukannya.

Allah Maha Agung…
sebaik Saida menghembuskan nafas terakhir,
barulah tubuhnya dapat di keluarkan.
Mayat gadis itu kemudian di sempurnakan seperti mayat-mayat lain.

Kuburnya kini di penuhi lalang.
Di bawah redup daun kelapa yang melambai-lambai,
tiada siapa tahu di situ bersemadi seorang gadis yang derhaka.